Kemampuan pemrograman komputer saat ini memang bukan monopoli
mahasiswa maupun sarjana informatika saja. Selain bisa dipelajari secara
otodidak, beberapa jurusan non-informatika di perguruan tinggi juga
memasukkan dasar-dasar pemrograman komputer dalam kurikulum mereka.
Mempelajari pemrograman komputer sebaiknya dimulai dari mempelajari
bahasa pemrograman yang relatif sederhana terlebih dahulu. Bahasa
Pascal/Turbo Pascal maupun C/C++ merupakan alternatif yang baik untuk
memulai. Di kebanyakan perguruan tinggi, Pascal merupakan bahasa
pemrograman pertama yang diajarkan kepada mahasiswa jurusan informatika.
Ini karena Pascal merupakan bahasa pemrograman yang sangat terstruktur
sehingga memungkinkan mahasiswa untuk belajar mengasah logika
pemrograman. Sementara itu, di perguruan tinggi yang lebih maju, semacam
ITB atau UI, para mahaiswa semester awal akan langsung dikenalkan
dengan bahasa C dengan pertimbangan bahwa penggunaannya lebih luas
ketimbang Pascal sehingga lebih aplikatif. Bagi yang belajar pemrograman
secara otodidak, saya sarankan untuk mulai dari Pascal dahulu, dan
berikutnya barulah mempelajari C.
Saya tidak akan menyarankan untuk mempelajari beberapa bahasa
pemrograman sekaligus secara simultan. Hal ini hanya akan membuat
bingung sehingga malahan akan memperlambat proses belajar. Saya
cenderung menyarankan untuk mempelajari dan menguasai secara
sungguh-sungguh pada satu bahasa pemrograman tertentu. Sekali kita
menguasai sebuah bahasa pemrograman, tidak sulit untuk mempelajari
bahasa pemrograman lain. Pada pokoknya, setiap bahasa pemrograman hanya
memiliki perbedaan pada sintaks dan cara-cara pendeklarasian variabel,
konstanta, maupun hal-hal khusus semacam array, pointer, atau linked
list (perkecualian ada pada bahasa assembly atau bahasa dengan struktur
‘nyeleneh’ semacam Prolog). Itulah sebabnya bagi mereka yang sudah akrab
dengan pemrograman komputer, tidak akan terlalu kesulitan untuk
mempelajari bahasa pemrograman baru.
Mirip seperti kegiatan hacking, pemrograman komputer lebih banyak
mengandung unsur seni ketimbang teknis. Mempelajari ’seni’ pemrograman
merupakan hal yang tidak kalah pentingnya selain mempelajari bahasa
pemrograman itu sendiri. Subjek-subjek semacam teknik flowchart,
struktur data, maupun logika dan algoritma pemrograman adalah hal yang
perlu dipelajari untuk memahami ’seni’ memprogram komputer. Juga jangan
lupa untuk mempelajari teknik-teknik pemrograman semacam OOP (Object
Oriented Programming, Pemrograman berorientasi objek). Semua itu akan
sangat berguna dalam kegiatan pemrograman yang sesungguhnya, terutama
untuk membuat aplikasi-aplikasi yang kompleks.
Beberapa bahasa pemrograman didesain untuk keperluan khusus. Bahasa
assembly perlu dipelajari apabila kita ingin menjadi programmer sistem
yang banyak melakukan akses pada hardware. Sebaliknya, beberapa bahasa
pemrograman didesain untuk mengembangkan aplikasi yang spesifik. Bahasa
Cobol misalnya, lebih banyak digunakan untuk aplikasi bisnis sementara
Prolog biasanya dipakai untuk menciptakan software yang memiliki
kemampuan expert system/sistem pakar (semacam teknik kecerdasan buatan).
Tidak perlu kemaruk mempelajari semuanya. Cukup pelajari bahasa
pemrograman yang sekiranya dibutuhkan saja.
Untuk ukuran saat ini, bahasa pemrograman visual dibawah lingkungan
Windows seperti Visual Basic atau Delphi merupakan bahasa pemrograman
‘favorit’ para developer Untuk mereka yang berkecimpung dalam
pemrograman database, penguasaan terhadap SQL dan variannya (MS SQL,
MySQL maupun PosgreSQL) merupakan nilai tambah. Sementara itu,
penguasaan bahasa C merupakan keharusan bagi para programmer yang
berkutat dengan OS Linux maupun pengembang software yang sifatnya lintas
platform.
Terakhir, komputer dan pemrogramannya adalah dunia yang terus
berkembang secara dinamis. Jangan berpuas diri dengan kemampuan yang
dimiliki saat ini. Bahasa dan teknik pemrograman baru terus bermunculan
dari waktu ke waktu. Seorang programmer sejati tidak pernah berhenti
belajar dan mengasah kemampuannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar